Sayangnya sampai sekarang saya belum pernah ketemu yang tidak seperti itu. Kasihnya tulus tapi juga melihat sebelah mata. Kasihnya tidak perlu ditanyakan, kasih sebesar lautan, kasihnya memberikan semuanya, tapi terkadang kasihnya melihat cuman dalam hitungan detik. Kasihnya membuat tersenyum, membuat tertawa, membuat hati bahagia tapi kasihnya juga membuat rasa ngilu didalam hati.
Saya sendiri memang belum pernah mengasihi yang setulus dan seputih salju, bahkan itu hal yang diluar akal pikiran untuk dilakukan. Hal yang sulit untuk manusia yang setiap hari ngambek, betean, pengen marah, pengen ngajakin orang berantem. Yang lebih sakitnya setiap diam dibilang "Belum kesampean sesuatu". Memangnya sebuah kesunyian bibir ini selalu didasarkan oleh barang-barang atau keinginan tertentu? Kadang terlintas pertanyaan yang tidak masuk diakal tetapi masuk diakal jahat ini. Haruskah diikuti? Tentu tidak.
Yang menggelikan adalah banyak orang yang ingin selalu didengar tetapi mereka tidak pernah meminjamkan telinga mereka untuk orang lain. Saya yang selalu bersemangat untuk hidup orang lain, untuk masa depan, untuk yang baik, untuk yang sedang dikerjakan....tetapi ternyata, pada kenyataannya didunia ini semua orang hanya memikirkan diri sendiri, mereka tidak bersemangat untuk orang lain. Buat saya itu menyedihkan banget. Saya mungkin orang palik muluk sedunia, yang kata orang Manado "Belom kasana so kamari", mungkin otak saya udah kemana-mana, bahkan yang saya rangkai didalam sana terdapat orang-orang itu.....tetapi mereka.....tidak bersemangat untuk itu.
Semua pikiran-pikiran jahat mengapung dikepala ini, bertahan dengan sangat positif untuk tetap bersemangat untuk orang-orang ini. Tapi kalau dipikirin lagi saya pengen nangis rasanya. Saya sampai berpikiran "Mungkin orang yang sakit jiwa datang dari dalamnya, tetapi lingkungan mempunyai peran kuat".
Saya selalu senang, gembira, semangat dan terinspirasi oleh orang-orang ini. Tapi mereka tidak pernah ngasih pinjem kuping mereka kepada saya. Mereka dengar tapi mereka tidak mendengarkan. Buat saya tidak didengarkan oleh orang-orang yang selalu ada disekitar saya itu hal paling mematikan dan mengubah semua perspektif-perspektif yang ada. Saya juga tidak tahu yang mereka pikir seperti apa, tapi yang saya ingin cuman untuk didengarkan dan bersikap bersemangat sama seperti yang saya lakukan terhadap mereka.
Saya juga belajar bahwa jarak membuat orang lebih tulus dalam sikap mereka. Tetapi, haruskah kita berada dalam jarak yang jauh selama-lama nya?
No comments:
Post a Comment
hello..thankyo for comment guys :)